Memanfaat 10 hari terakhir Ramadan

Zamanuddin Jusoh

"Beriktikaf, solat sunat, membaca al-Quran sangat dituntut hubungan dengan Allah SWT"

Terlalu pantas masa berlalu dan antara sedar atau tidak, kita sudah melepasi fasa pertama serta kedua dalam menjalani ibadah puasa. Maknanya, kita sudah menempuh kepada 10 terakhir Ramadan. Sudahkah berjuang habis-habisan untuk mencapai tahap ketakwaan dalam erti kata sebenar?

Jika tempoh itu belum mampu memperlengkapkan diri kita dengan takwa, maka masih belum terlambat untuk kita berusaha ke arah keredaan dan ketakwaan itu. Justeru, hari-hari terakhir Ramadan perlu direbut dan digunakan supaya kita tidak ketinggalan mendapat manfaat berganda dalam meniti pemergian Ramadan.

Sesungguhnya, panduan yang ditunjukkan oleh Rasulullah SAW jelas mencerminkan tinggi dan bernilainya detik terakhir Ramadan yang sedang kita lalui ini. Alangkah malangnya jika kita semakin alpa dan lalai melaksanakan ibadah pada saat-saat Ramadan kian melabuhkan tirainya.

Maka rugilah mereka yang meninggalkan Ramadan tanpa mendapat apa-apa ganjaran ataupun keampunan daripada Allah SWT. Justeru, kita perlu memastikan momentum peningkatan kebaikan dan amal soleh sentiasa menjadi perhatian. Itulah tugas dan kesibukan orang yang bertakwa.

Apatah lagi apabila memasuki sepuluh terakhir bulan Ramadan. Janganlah dibiarkan prestasi Ramadan setakat ini mempengaruhi prestasi pada 10 terakhir Ramadan. Baginda SAW telah menampakkan perbezaan dalam melakukan ibadat kepada Allah SWT.

Daripada Ummul Mukminin, Aisyah menceritakan keadaan Baginda SAW ketika memasuki 10 hari terakhir Ramadan, "Baginda jika memasuki 10 hari terkahir Ramadan, mengeratkan ikatan pinggangnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya."
Sebaik-baik amal

Ulama menafsirkan perkataan mengetatkan ikatan pinggang adalah simbolik kepada seriusnya Baginda SAW ketika menerima 10 malam terakhir Ramadan. Perubahan itu disebabkan amalan perbuatan manusia tergantung pada penutupan atau akhirnya.

Rasulullah SAW pernah berdoa: "Ya Allah, jadikan sebaik-baik umurku adalah penghujungnya. Dan jadikan sebaik-baik amalku adalah pada penghujungnya. Dan jadikan sebaik-baik hari-hariku adalah hari di mana saya berjumpa dengan-Mu kelak." (Musannaf Ibn Abi Syaibah)

Baginda SAW bersabda: "Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan di dalamnya ada Lailatulqadar, malam lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa diharamkan darinya maka ia diharamkan mendapatkan kebaikan seluruhnya. Dan tidak diharamkan kebaikannya kecuali ia benar-benar terhalang." (Al-Hadis)

Mudah-mudahan, dalam menghitung hari-hari terakhir Ramadan kita dapat bermuhasabah diri dan merenung kembali pengisian yang telah dilaksanakan sepanjang tempoh yang telah berlalu. Jika, masih terdapat banyak lagi kelemahan masih belum terlewat untuk memperbaikinya.

Oleh itu, marilah kita memerhati beberapa perkara yang akan mendekatkan kita kepada Lailatulqadar, antaranya memahami perkara sebenar yang berlaku pada malam Lailatulqadar dengan membaca surah al-Qadar dan tafsirannya.

Menghafal segala doa berkaitan kebahagiaan dunia dan akhirat. Mengurangkan pengambilan makanan supaya dapat bangun dan bersedia untuk beribadah. Kita juga hendaklah melahirkan tenaga dari minda dan psikologi dengan mengenakan pakaian terbaik serta berwangian bagi menerima tetamu daripada kalangan malaikat yang turun meraikan Lailatulqadar.

Ibnu Jarir meriwayatkan, Rasulullah SAW mandi dan membersihkan diri, merapikan pakaian serta memakai wangi-wangian menjelang waktu Isyak selama 10 hari terakhir Ramadan dengan harapan memperoleh Lailatulqadar.

Curahkan sepenuh takwa

Putuskan hubungan dengan dunia buat sementara waktu bagi memberi ruang kepada hubungan dengan Allah SWT. Pilihlah satu ruang di masjid atau di rumah untuk kita bersendirian dengan semua kelengkapan supaya sentiasa berada di situ pada masa yang lama.

Kesimpulannya, kita hendaklah memahami bahawa keampunan Allah SWT akan hadir pada bila-bila masa saja. Apa yang penting adalah berbaik sangka dengan Allah SWT serta mencurahkan sepenuh hati dan perasaan kita kepada-Nya.

Lailatulqadar akan dapat dikecapi pada 10 terakhir dan keberhasilannya adalah bergantung sejauh manakah usaha yang ditampilkan untuk sampai kepadanya. Janganlah diabaikan keluarga dan anak-anak untuk berqiyam walaupun sekejap.

Janganlah kita menunggu sehingga malam terakhir untuk bermujahadah dan jangan terlepas malam itu hanya dengan kebetulan. Pelbagaikan ibadat dengan menyusun zikir, doa dan pelbagaikan solat supaya perasaan letih dan mengantuk dapat dikurangkan.

Ingatlah bahawa kunci segala kejayaan pada 10 terakhir Ramadan adalah kesabaran. Tanamkan perasaan ghairah dalam jiwa kita bahawa ganjaran besar akan menanti dan syurga mestilah dibayar dengan harga yang tinggi.

MH17: 80 Children & 3 Infants Killed When Malaysia Airlines Flight Shot Down

Malaysia Airlines Victims
Flight MH17 was carrying 80 children when it was allegedly shot down and destroyed by Russian rebels on Thursday, July 17. The horrific incident killed all of the plane's passengers, including an entire Indonesian family and three Australian siblings who were on their way home, accompanied only by their grandfather. The plane's wreckage — including body parts of the passengers — reportedly spreads over a 9 mile area.


As more and more information about flight MH17 continues to be released, few details are more heartbreaking than the news that 80 children were aboard the doomed flight.

The flight was on it's way to Kuala Lumpur from Amsterdam when it was ripped from the sky by what the Daily Mail is referring to as a "sophisticated surface-to-air" missile.

Sadly, of the 298 passengers on board MH17, 80 innocent children lost their lives due to the malicious pro-Russian rebels launching an unwarranted attack on the flight.
181 Bodies Found At Malaysia Crash Site In Ukraine

Emergency workers, police officers and even off-duty coal miners ? dressed in overalls and covered in soot ? spread out Friday across the...

On Friday morning, July 18, United Nations Ambassador Samantha Powers teared up as she revealed that there were three passengers with an "I" next to their names on the manifest. They later found out that "I" stands for infant. No information about these three new lives lost has been released.

Of the 80 children lost, three beautiful Australian siblings were killed. Mo, 12, Otis, 8, & Evie Maslin, 10, were traveling home to Australia with their beloved grandfather, Nick Norris.

The family had been on vacation together in Amsterdam, and their parents decided to stay behind for a couple of days while their children and father went back home without them. Reports claim that the children needed to be back in time to start school, which is why they did not stay behind with their parents.

Family photos of the Maslin children show that they were three adorable dark blonde-haired siblings who were extremely playful. Otis, the youngest, seemed to enjoy making silly faces when posing in front of the camera.

There was also an Indonesian family of four who were killed, including two small children ages 3 and 5. John and Yuli Paulissen, plus their son and daughter, Martin & Sri, were traveling together on MH17 when it was shot down from the sky.

Information and photos of the other 75 children aboard MH17 has yet to be released.

Our thoughts go out to all of the families of the victims of flight MH17 during this devastating time.

– Lauren Cox
Follow @Iaurencox

MH17 crash was a “planned action”

The crash site in Ukraine, 17 July
Flight MH17 had been due to enter Russian airspace when contact was lost
Flight MH17 leaving Schiphol Airport, Amsterdam, 17 JulyFlight MH17 leaving Schiphol Airport, Amsterdam, on Thursday afternoon
Ukrainian embassy believes the downing of MH17 was planned.

missilePETALING JAYA: Although the MH17 crash investigations are preliminary, the Ukraine embassy believes that the downing of the plane was a “planned action” using an air defence system, a statement from the Ukraine embassy here said.

“We are confident that those responsible for this tragedy will be brought to justice,” the embassy said.
It said the Security Service of Ukraine intercepted telephone conversations of an operative I. Bezler (aka ‘Bes’) reporting to his coordinator, the Russian GRU colonel V. Geranin, that a civil airplane was shot down by militants.

A few hours after the incident the Secret Service of Ukraine received and released irrefutable evidence that the plane was shot down by the pro-Russian terrorists using Russian weapons.

Ukraine President Petro Poroshenko has expressed his deepest condolences to the families and friends of those who died in this terrible tragedy.

“All possible search-and-rescue operations are being carried out,” the embassy said.

Poroshenko has also ordered the Ukrainian Cabinet to set up an Emergency State Commission to investigate the tragedy.

“Poroshenko has also invited the ICAO and other international experts including the Dutch and the Malaysian representatives to join the investigation,” the embassy said.

It said the Ukrainian authorities are making afforts to achieve an agreement with rebel leaders for access to the accident site and provide all assistance to identify and repatriate bodies of the victims to their countries.

“This tragedy was the third following the downing of an AN-26 and SU-25 aircrafts of the Ukrainian Armed Forces,” the embassy statement said adding that they suspect MH17 was also brought down in a similar manner.

The statement added that the air defence system of the armed forces of Ukraine was not used and there were no Ukrainian fighters in the air at the time.

The statement said the Ministry for Foreign Affairs of Ukraine has set up a MH17 crisis response unit.

The unit can be contacted (24 hours) at: phone (044) 279 62 06, 238 16 57, fax (044) 253 11 24 or e-mail: cons_vor2@mfa.gov.ua.

There are also crisis response units formed at the Embassy of Ukraine in Malaysia (phone: +603 21669552, +6016 2614707, fax +603 21664371, e-mail emb_my@mfa.gov.ua) and at the:
Embassy of Ukraine in the Netherlands (phone : +31(70)3626095, fax:+31(70)3615565, e-mail emb_nl@mfa.gov.ua, embukr@wxs.nl)

Video on board of MH17 Boeing 777 before crashes at Ukraine